Tips Menentukan Tujuan Website Bisnis Sejak Awal

Tim Yang Sedang Menentukan Tujuan Website Bisnis
Table of Content

Kenapa Tujuan Website Bisnis Harus Ditentukan Sejak Awal

Sebelum berbicara soal desain, CMS, atau plugin yang akan digunakan, ada satu pertanyaan dasar yang harus kamu jawab: apa sebenarnya tujuan website bisnis kamu? Pertanyaan ini terdengar sederhana, tapi dampaknya langsung terasa pada struktur, alur, hingga performa akhir dari website itu sendiri.

Website yang dibangun tanpa arah hanya akan jadi halaman online yang numpang eksis — tidak mendatangkan traffic, tidak membangun trust, dan tidak mendukung pertumbuhan bisnis. Sebaliknya, ketika tujuan website bisnis ditetapkan sejak awal, seluruh proses pembuatan akan lebih fokus, efisien, dan berdampak jangka panjang.

Menentukan tujuan juga membantu kamu menghindari pengeluaran tidak perlu. Banyak bisnis membayar fitur yang sebenarnya tidak mendukung funnel mereka, hanya karena “tampak keren”. Padahal, sebuah website yang tepat sasaran adalah website yang dibangun berdasarkan fungsi — bukan gaya.

Kalau kamu belum yakin dari mana harus mulai, panduan lengkap apa itu website bisnis bisa membantu kamu memahami struktur dan pendekatan yang benar sejak awal.

Contoh Tujuan Website Bisnis Paling Umum

Menyampaikan Informasi dan Branding

Ini adalah tujuan paling dasar dan paling banyak digunakan. Tujuan website ini dirancang untuk memperkenalkan brand, menjelaskan produk atau layanan, serta memberi ruang komunikasi formal antara bisnis dan audiens. Biasanya digunakan oleh perusahaan B2B, jasa profesional, dan organisasi formal.

Contohnya bisa dilihat pada landing page jasa website Bali, yang menunjukkan bagaimana struktur informasi bisa disusun rapi untuk memperkuat citra brand lokal.

Meningkatkan Kredibilitas dan Trust

Website juga bisa berfungsi sebagai validasi digital. Dalam banyak industri, calon pelanggan akan mencari tahu terlebih dahulu apakah bisnis ini benar-benar eksis, bisa dipercaya, dan punya portofolio. Website yang dirancang untuk membangun trust biasanya menyertakan testimoni, studi kasus, sertifikasi, dan halaman tentang kami yang solid.

Jika kamu menjalankan bisnis konsultasi, agensi, atau layanan berbasis skill, bagian ini wajib masuk ke blueprint tujuan website kamu.

Akuisisi Leads dan Penjualan

Ilustrasi Contoh Tujuan Website Untuk Meningkatkan Traffic dan Leads

Buat kamu yang ingin menjadikan website sebagai mesin penjualan, maka tujuan utamanya harus diarahkan ke akuisisi lead dan konversi. Ini artinya seluruh elemen dalam website — dari headline, call-to-action, form, sampai struktur konten — harus dibangun untuk mendorong tindakan spesifik dari pengunjung.

Jenis website bisnis seperti ini biasanya menggunakan formulir konsultasi, lead magnet, jadwal demo, atau bahkan integrasi dengan WhatsApp.

Otomatisasi Layanan atau Proses

Tujuan ini semakin relevan di era digital, terutama buat bisnis yang ingin meminimalkan operasional manual. Website bisa kamu gunakan untuk otomatisasi booking, sistem pembayaran, pengisian formulir, bahkan onboarding klien atau pendaftaran member.

Jenis website seperti ini membutuhkan pendekatan development yang sedikit lebih kompleks, karena harus memperhatikan fungsi, user flow, dan sinkronisasi antar sistem. Tapi jika dirancang dengan baik, kamu akan menghemat waktu, tenaga, dan meningkatkan efisiensi secara signifikan.

Baca juga: Checklist Lengkap Sebelum Membuat Website Profesional sebagai referensi fitur yang relevan untuk case bisnis kamu — di sana kamu akan mempelajari elemen-elemen krusial yang sering dilewatkan saat proses perencanaan awal.

Membangun Komunitas atau Audiens

Tidak semua website dibangun untuk jualan langsung. Dalam banyak kasus, tujuan utamanya adalah membangun komunitas atau memperluas audiens secara organik. Ini umum digunakan oleh bisnis edukasi, brand personal, platform niche, hingga startup yang mengandalkan user engagement sebagai strategi pertumbuhan.

Website dengan tujuan ini biasanya menyertakan:

  • Fitur langganan konten (newsletter, blog, video)
  • Forum diskusi atau ruang komunitas
  • Sistem membership atau gated content
  • Kalender event atau kegiatan komunitas

Strategi seperti ini cocok untuk bisnis yang ingin mengembangkan loyalitas jangka panjang dan menjadikan audiens sebagai bagian dari ekosistem brand.

Evaluasi Model Bisnis Sebelum Menentukan Tujuan Website

Sebelum memutuskan akan membangun website company profile, katalog, toko online, atau LMS, kamu perlu mulai dari satu titik krusial: model bisnis kamu sendiri.

Beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab secara jujur:

  • Apa yang kamu jual, dan bagaimana proses transaksinya?
  • Apakah produk/layanan kamu butuh penjelasan panjang atau bisa langsung dibeli?
  • Apakah proses closing bisa otomatis, atau harus lewat konsultasi?
  • Channel utama kamu sekarang dari mana: digital, referral, atau offline?

Website yang cocok untuk penyedia jasa konsultasi di Jakarta tentu berbeda dengan bisnis retail yang berbasis di Bali. Karena itu, pemahaman terhadap kebutuhan operasional dan model penjualan adalah dasar dalam menentukan tujuan website bisnis yang benar.

Kalau kamu punya rencana jangka panjang, jangan hanya lihat kebutuhan hari ini. Website yang dibangun sekarang harus bisa tumbuh bersama bisnis kamu — bukan dirombak total tiap 6 bulan sekali.

Contoh Pemilihan Tujuan Website Berdasarkan Sektor

Ilustrasi Tujuan Website Bisnis Berdasarkan Sektornya

Setiap sektor bisnis punya karakteristik unik yang memengaruhi cara website seharusnya dibangun. Di sini, kita lihat beberapa contoh pendekatan berdasarkan jenis industri:

  • B2B Jasa
    Biasanya butuh website company profile yang menonjolkan kredibilitas, layanan, dan studi kasus. Tujuannya adalah memperkuat trust dan menghasilkan leads berkualitas. Contohnya bisa di lihat pada halaman jasa website Jakarta.
  • Retail atau Produk Fisik (B2C)
    Cocok menggunakan website toko online atau katalog. Tujuan utamanya adalah transaksi langsung atau pengambilan keputusan cepat dari customer.
  • Lembaga Edukasi atau Training
    Mengarah ke LMS atau website edukasi. Fitur utama yang dibutuhkan: sistem modul, login peserta, tracking progres belajar.
  • Pelaku Personal Branding
    Cocok menggunakan portofolio profesional yang membangun trust, dengan call-to-action menuju booking, kontak, atau kolaborasi.
  • Media atau Publisher
    Fokusnya adalah traffic dan engagement. Tujuan utamanya membangun audiens dan monetisasi melalui konten.

Pendekatan seperti ini bikin kamu gak terjebak di desain generik. Website kamu harus bekerja sesuai fungsi yang dibutuhkan oleh industri kamu.

Kesalahan Umum dalam Menentukan Strategi Website

Menentukan tujuan website bisnis tanpa mempertimbangkan konteks bisnis hampir selalu berujung pada hasil yang tidak efektif. Beberapa kesalahan umum yang masih sering terjadi:

  • Terlalu fokus ke visual tanpa strategi
    Desain penting, tapi bukan fondasi. Website bisa bagus secara estetika tapi gagal menggerakkan konversi.
  • Meniru kompetitor tanpa paham model bisnis mereka
    Apa yang berhasil untuk satu bisnis belum tentu cocok untuk bisnis kamu. Copy-paste struktur website orang lain bisa bikin alur funnel kamu jadi tumpang tindih.
  • Mengandalkan agensi tanpa diskusi strategi website
    Banyak bisnis cuma kasih brief “bikin website”, tapi gak jelas objektifnya. Hasilnya: halaman kosong fungsi, hanya sekadar tampil online.
  • Tidak mempertimbangkan scalability
    Website yang cuma cocok untuk fase awal bisnis akan cepat usang saat kamu berkembang. Tujuan harus mencakup roadmap jangka panjang, bukan hanya kebutuhan hari ini.

Rekomendasi Langkah Menyusun Strategi Website Secara Strategis

Menentukan tujuan website bisnis yang tepat bukan soal insting, tapi soal proses berpikir strategis. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebelum mulai proyek pengembangan:

  1. Tentukan Outcome, Bukan Fitur
    Jangan mulai dari “harus ada slider” atau “mau ada video background”. Mulai dari: Apa yang harus terjadi setelah orang mengunjungi website kamu?
  2. Hubungkan dengan Funnel Bisnis
    Apakah kamu butuh leads masuk? Atau sekadar memperkuat branding? Setiap funnel butuh struktur halaman yang berbeda.
  3. Diskusikan dengan Pihak Developer atau Konsultan
    Jangan kerja sendirian. Partner profesional bisa bantu melihat blind spot yang mungkin kamu lewatkan saat menentukan tujuan.
  4. Dokumentasikan dan Kunci Tujuan Sebelum Desain Dimulai
    Ini akan bantu semua pihak (developer, copywriter, desainer) bekerja dengan arah yang jelas — dan hasil akhirnya akan jauh lebih presisi.

Pelajari bagaimana brand besar menyusun strategi websitenya. Kamu bisa mempelajari bagaimana cara menyusun strategi website yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Kesimpulan: Tujuan Website Menentukan Arah Bisnis Digital Kamu

Website bukan sekadar tempat “memajang informasi”. Ia adalah sistem yang harus bekerja mendukung strategi bisnis kamu — baik untuk branding, penjualan, maupun operasional.

Menentukan tujuan website bisnis di awal proses akan membuat semua keputusan setelahnya lebih terarah. Kamu akan tahu desain seperti apa yang dibutuhkan, konten seperti apa yang relevan, dan fitur apa yang wajib dimiliki sejak awal.

Kalau kamu masih bingung dari mana harus mulai, lihat bagaimana kami menyusun halaman berdasarkan funnel dan objektif di landing page jasa website dari ngerank.

Picture of Yusuf

Yusuf

Dari bikin website, nulis konten, sampai strategi SEO, semuanya gua kerjain sendiri dari hari pertama. Ngerank bukan agency biasa — ini karya tangan pertama dari orang yang udah ngerasain naik-turunnya digital growth.